Monitoring Forkopimda: Pengurus Gereja Sudah Terapkan Protokol Kesehatan

CIREBON- Forkopimda Kota Cirebon melakukan monitoring pelaksanaan perayaan Misa Natal ke beberapa gereja di Kota Cirebon, Kamis malam (24/12).

Monitoring tersebut bertujuan guna memastikan seluruh kegiatan berjalan aman, lancar dan kondusif. 

Baca juga: Mengenal Ajag, Anjing Hutan Penyedot Darah yang Tewaskan Puluhan Kambing, Ternyata Sudah Hampir Punah

Serta penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah Natal dilakukan untuk mencegah klaster baru Covid-19.

Adapun gereja yang ditinjau oleh Forkopimda Kota Cirebon diantaranya Gereja Filadelfia jalan Benteng Kota Cirebon, Gereja Santo Yusuf jalan Yos Sudarso Kota Cirebon, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengampon jalan Pengampon Kota Cirebon dan Gereja Bunda Maria jalan Dukuh Semar.

Baca juga: Mitos dan Seringnya Kecelakaan di Tanjakan Batu Babi Beber, Begini Kata Sesepuh

Rombongan Forkopimda Kota Cirebon terdiri Wakil Wali Kota Hj Eti Herawati, Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto, Ketua DPRD Kota Cirebon Hj  Affiati A, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi, Kabag Ops Polres Cirebon Kota Kompol Indarto, dan Ketua FKUB Kota Cirebon Abdul Hamid.

Wakil Walikota Cirebon Hj Eti Herawati mengatakan, dari empat gereja yang melaksanakan Misa Natal kesemuanya telah menjalankan protokol kesehatan.

Hal senada  diungkapkan Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto. Menurutnya, pengurus gereja telah menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah dengan beberapa cara.

\"Hasil monitoring tadi semua kegiatan di gereja berjalan lancar dan aman. Serta semuanya telah melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,\" katanya.

Masih kata Dandim, pelaksanaan ibadah dibagi menjadi beberapa gelombang serta dilakukan pencatatan identitas dan alamat jemaat.

\"Hal ini guna memudahkan tracking apabila terjadi kemungkinan terburuk seperti munculnya klaster baru dalam pelaksanaan ibadah Natal. Ibadah melalui live streaming juga menjadi salah satu terobosan untuk yang tidak dapat hadir secara langsung ke Gereja, salah satunya para jemaat lanjut usia,\" ujarnya. (rdh)

Sumber: